Putra Nababan: Pemerintah Perlu Intensifkan Sosialisasi Agar Pelaku Industri Manfaatkan Energi Bersih
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images_pemberitaan/images/2023/2023%20September/284Putra-Nilai-Negara-Tak-Perlu-Urusi-Rumah-Tangga-Warga.jpg)
Anggota DPR RI Putra Nababan. Foto : Dok/Man
Anggota DPR RI Putra Nababan menilai Pemerintah Indonesia perlu mengintensifkan sosialisasi dan edukasi yang kuat agar pelaku industri terdorong untuk memanfaatkan sumber energi bersih. Upaya ini menjadi penting lantaran Indonesia dikategorikan sebagai salah satu negara yang memiliki kualitas udara yang buruk.
"Pemerintah perlu memberikan sosialisasi dan edukasi yang ketat kepada pelaku industri untuk mendorong mereka memanfaatkan sumber energi bersih seperti energi matahari atau angin dan untuk keperluan industri rumah tangga karena banyak industri yang tidak terdaftar ini perlu diedukasi," tutur Putra saat bincang publik dengan Aktris sekaligus Aktivis Lingkungan Aurelie Moeremans via Live Instagram DPR RI, Rabu (20/9/2023)
Bincang publik yang berlangsung dalam Program Ngobrolin DPR ini, keduanya membahas soal masih buruknya kualitas udara di Jakarta yang tengah menjadi sorotan.
Menurut Putra, kualitas udara yang buruk di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya di Jakarta disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari, musim kemarau yang berkepanjangan, asap kendaraan bermotor hingga pelaku industri nakal yang menjadi penyumbang polusi. Menyinggung upaya Pemprov DKI Jakarta yang menciptakan hujan buatan guna mengurai polusi di udara, ia menganggap hujan buatan tersebut belum berhasil.
Dibandingkan dengan rekayasa hujan, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu sepakat jika meningkatkan penggunaan sarana transportasi publik demi mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang menjadi salah satu penyumbang polusi di udara. "Kalau kita kan semua menggunakan transportasi pribadi, itu yang juga menjadi penyumbang efek negatif kualitas udara di ibu kota. Dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia, bagaimana mereka menggunakan transportasi umum untuk ke sekolah, ke kantor dan lain sebagainya," jelasnya.
Ia pun juga menilai bahwa pembangunan di DKI Jakarta perlu dibarengi dengan pembukaan banyak ruang terbuka hijau sebagai salah satu bentuk pembangunan yang berkelanjutan. “Tidak hanya itu, Kalau dulu waktu saya masih jadi reporter, daerah Semanggi itu disiapkan oleh Bung Karno sebagai paru-parunya Jakarta. Seharusnya, daerah Semanggi itu banyak pohon-pohon yang hijau,” jelas Anggota Komisi X itu
Di sisi lain, dirinya menekankan DPR mendukung berbagai langkah Pemerintah dalam mengatasi permasalahan polusi udara. Memiliki fungsi pengawasan, ungkapnya, DPR berencana membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mendampingi Pemerintah dalam menentukan arah kebijakan mengatasi permasalahan polusi udara, khususnya di Jakarta. Bersama Pemerintah, DPR berkomitmen menghadirkan udara yang bersih bagi masyarakat.
"Kita bergerak di bidang kebijakan karena DPR fungsinya dalam hal pengawasan, mengawasi membuat undang-undang, membuat peraturan dan bersama Pemerintah menyiapkan anggaran. Eksekutornya memang hanya Pemerintah, kita hanya mendampingi pemerintah," imbuhnya.
Dalam live Instagram tersebut, Aurelie turut menyampaikan sejumlah pertanyaan dari netizen untuk DPR RI terkait isu polisi udara. Salah satunya mengenai pembakaran sampah yang masih terjadi di tengah masyarakat kota. Pembakaran sampah juga turut menjadi penyumbang polusi udara.
Menanggapi, Putra lantas menjelaskan dampak buruk dari pembakaran sampah. Menurutnya, masyarakat perlu diberi edukasi tentang pemanfaatan sampah agar tidak ada lagi proses pembakaran sampah yang terjadi.
"Itu betul, soal sampah didaur ulang itu sangat baik. Pemilahan sampah sangat bagus untuk hal positif. Apapun saya dukung soal daur ulang sampah selama tidak ada pembakaran sampah yang bisa menyebabkan polusi udara," pungkas legislator DKI Jakarta I itu. (ts/rdn)